Jadi saat ini Anda sedang memiliki rencana mengembangkan suatu software dan dihadapkan pada pertanyaan sederhana mengenai haruskah Anda mengembangkan software tersebut secara outsource atau in-house?
Pertanyaan sederhana ini akan menghasilkan suatu keputusan yang sulit, tetapi kami mencoba menbantu Anda dalam memilih manakah yang terbaik untuk Anda dalam artikel kali ini. Mari kita simak.
Perbedaan Biaya Pengembangan
Karena biaya merupakan salah satu komponen penting dalam pengambilan keputusan ini, maka kita mulai dari pembahasan mengenai biayanya. Memiliki pengembang secara internal secara singkatnya akan memiliki pengeluaran yang sangat besar. Bayangkan beberapa komponen berikut:
- Gaji,
- Ruangan Kantor,
- Pelatihan,
- Menggaji seorang perekrut tim IT,
- Asuransi bulanan,
- Tunjangan Liburan,
- Pajak Karyawan,
- Dan biaya lainnya.
Tidak hanya itu, Anda perlu mempersiapkan segala macam peralatan dan perlengkapan dalam bekerja, mulai dari komputer, hingga berbagai macam peralatan untuk keperluan diskusi tim.
Di sisi lain, apabila Anda menggunakan pengembangan secara outsource, maka biaya di atas sudah tidak termasuk, bahkan Anda tidak perlu mengeluarkan pengeluaran untuk pembelian peralatan maupun perlengkapan bekerja mereka. Yang perlu Anda bayar hanyalah hasil dari pekerjaan itu.
Namun semua itu tidak berarti bahwa pengeluaran lebih rendah. Skenario terburuk yang akan Anda alami saat melakukan outsourcing adalah kesalahan dalam memilih rekan kerja atau vendor, pembayaran, bahkan hingga tidak mendapatkan hasil apapun. Namun semua ini dapat terpecahkan apabila Anda menemukan rekan kerja atau vendor yang baik dan tepat. Apabila berhasil menemukan rekan yang sesuai maka outsourcing akan jauh lebih efisien.
Kepentingan Komunikasi
Seperti layaknya banyak yang mengatakan bahwa kunci keberhasilan suatu proyek adalah komunikasi. Semakin baik komunikasi antara tim pengembangan dengan Anda maka semakin tinggi kemungkinan keberhasilan pengembangan software tersebut.
Dengan memiliki tim in-house sendiri akan memberikan komunikasi yang lebih mudah, nyaman, dan cepat. Di saat Anda membutuhkan tim ini, Anda bisa dengan sangat mudah mengunjungi mereka dan mulai berdiskusi. Selain itu juga, instruksi maupun permintaan yang Anda inginkan dapat Anda sampaikan dengan lebih cepat dan Anda dapat memperoleh respon yang jauh lebih cepat.
Khususnya pada kasus dimana terdapat suatu kesalahan pada program, dengan memiliki tim in-house sendiri, maka kesalahan pada program ini dapat diatasi lebih cepat dan dapat dijelaskan dengan lebih jelas kepada tim pengembang Anda.
Pada saat Anda mengembangkan suatu software warisan atau legacy software, yaitu software lama yang masih digunakan di perusahaan tempat Anda bekerja, maka memilih tim in-house adalah pilihan yang paling tepat. Hal ini dikarenakan dalam pengembangannya akan sangat membutuhkan begitu banyak komunikasi.
Namun di sisi lain, pada saat Anda membutuhkan suatu software yang tidak berhubungan dengan software legacy, maka Anda dapat menggunakan tim pengembang outsource yang khusus berpengalaman pada bidang yang Anda inginkan.
Kerahasiaan Informasi Perusahaan
Saat melakukan perekrutan tenaga kerja, sebagian besar perusahaan mengharuskan calon karyawannya untuk melakukan tandatangan perjanjian kerja termasuk di dalamnya menandatangani perjanjian untuk tidak membocorkan rahasia perusahaan ke pihak luar.
Hal ini juga dapat Anda lakukan saat memulai perjanjian dengan tim pengembang outsource. Apabila Anda khawatir ide atau proyek Anda dicuri oleh tim outsource, maka langkah ini sangatlah krusial dan penting untuk dilakukan terlebih dahulu.
Baik pengembang internal maupun outsource, memiliki resiko yang sama saat dihadapkan dengan isu kerahasiaan perusahaan, karena keduanya memiliki kecenderungan yang sama pada saat kerahasiaan perusahaan dilibatkan.
Tingkat Komitmen
Tim pengembang yang bekerja langsung di perusahaan Anda akan memiliki tingkat keterlibatan yang lebih tinggi dibandingkan tim pengembang outsource. Pengetahuan mengenai perusahaan dan produk yang lebih baik dibandingkan tim outsource menjadikan seluruh fokusnya difokuskan ke proyek yang Anda berikan tersebut.
Di sisi lain, tim pengembang outsource bertindak hanya satu kali pada satu proyek. Pada saat proyek tersebut selesai, biasanya komitmennya sudah lepas. Sehingga akan sangat direkomendasikan untuk tetap mengikat tim outsourcing dengan suatu perjanjian maintenance atau perawatan software.
Kedua Metode Tim Pengembang Dapat Berhasil
Baik memiliki tim pengembang secara internal maupun outsource sama-sama akan memiliki tingkat keberhasilan pengembangan yang sama. Semuanya bergantung dari bagaimana Anda mengelolanya. Apabila Anda menemukan tim pengembang yang memiliki nilai baik, maka hasil pengembangan Anda akan sangat berhasil dan berfungsi dengan baik.
Apabila Anda masih kebingungan dalam menentukan ingin menggunakan tim internal ataupun outsourcing, Anda dapat mendiskusikannya dengan kami di Digitara sebagai jasa pengembangan software nomor satu di Indonesia. Hubungi kami sekarang untuk mengkonsultasikan segala kebutuhan Anda.